Titien, Agustina (2014) Perjalanan Perempuan Indonesia "Mengejar" Kouta Kursi Parlemen. Mu'Adalah : Jurnal Studi Gender dan Anak, 2 (1). pp. 33-48. ISSN 2354-6271
Text
Bukti Kinerja-Publikasi-5lRT6.pdf Download (2MB) |
Abstract
Kebijkan Affirmative Action melalui kouta kursi parlemen 30% telah dilalui sebanyak 3 kali Pileg (2004,2009, dan 2014) namun belum bisa mencapai keterwakilan yang dingginkan. Angka 20% saja begitu susah, apalagi 30%. padahal keterwakilan perempuan di parlemen adalah sesuatu yang sangat mendasar dalam rangka memenuhi hak-hak politik perempuan dalam bernegara. Laki-laki dan perempuan mestinya memiliki kesempatan partisipasi dan melakukan kontrol yang setara terhadap jalannya pemerintahan. namun masih sedikit perempuan yang terjun ke dunia politik. Selain peran elit partai yang cukup dominan, sistem rekutmen yang lemah, pendidikan politik juga sangat masih kurang, serta masih kentalnya sistem keterlambatan (oligarki) dan maraknya transaksional, membuat perempuan tidak banyak tertarik terjun ke politik. Hal tersebut menjadikan dunia politik bukan pilihan perempuan. Akibatnya, lemahnya minat dan keinginan perempuan terjuan ke politik mengakibatkan makin jauhnya kouta keterwakilan perempuan di parlemen.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | perempuan, politik, affirmative, kouta, parlemen, keterwakilan, keseteraan |
Subjects: | J Political Science > JC Political theory |
Divisions: | Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Humanities |
Depositing User: | Repository Administrator |
Date Deposited: | 02 Jun 2020 04:09 |
Last Modified: | 04 Feb 2023 04:46 |
URI: | http://repository.stimi-bjm.ac.id/id/eprint/162 |
Actions (login required)
View Item |